Tuesday, September 13, 2011

Logika dan Theologia

Seeing by cell
Photo by Sammy Palit
Saulus seorang Yahudi fanatik yang selalu berusaha menjalani semua perintah agama, tanpa melewatkan titik dan komanya, dengan sempurna. Tapi hasilnya, semakin keras ia berusaha semakin jauh hidupnya dari kehendak Tuhan. Ia mencoba menyempurnakan keyakinannya dengan menganiaya orang- orang yang berbeda dengannya, khususnya orang- orang kristen. Dan iapun mendapat dukungan yang besar yang membuat ia semakin merajalela, sampai ia benar- benar bertemu dengan Tuhan.

Sekarang namanya Paulus. Ia tinggalkan Saulus yang gagal dan bodoh. Yang lama telah berlalu, yang baru sudah terbit. Dan kini Ia benar- benar telah bertemu denganNya, bahkan Ia hidup didalamnya, tapi sebenarnya bukan ia yang menemukanNya, tapi Dialah yang menemukannya.

Kita tidak akan pernah menemukan Tuhan dengan logika atau theologia, kecuali dengan iman dan hati yang merindukanNya.

No comments:

Post a Comment