Showing posts with label Memberi. Show all posts
Showing posts with label Memberi. Show all posts

Saturday, May 31, 2014

Pemberian yang berharga

Pemberian yang kecil karena kasih lebih berharga daripada pemberian besar untuk sebuah pujian.

Memberi tanpa pamrih adalah sukar dan jarang terjadi. Semua harus ada imbalannya. Bahkan untuk pemberian seorang ibupun sering  ada harapan kembalinya nanti.

Hanya kasih Allah yang benar-benar murni. Dan mereka yang hidup dalam kasihNya dapat melakukan hal yang sama.

Semua orang bisa memberi, tapi hanya sedikit orang saja yang bisa memberi dengan kasih.

Sunday, May 4, 2014

Tuhan Pemberi

Bila ingin tahu apa yang ada di pikiran Tuhan tentang uang, lihatlah kpada orang-orang yang suka
memberi

Tuhan itu pemberi, dan Ia memiliki kemampuan untuk memberi apapun yang Dia ingin beri. Tidak ada kata tidak ada, semua yang ingin Dia beri selalu ada.

Tuhan itu pemberi, Ia tidak pernah minta, apalagi minta-minta. Dalam pikirinNya hanya satu, yaitu memberi.

Tuhan itu pemberi, dan Ia tidak akan pernah berhenti memberi. Untuk selama-lamanya Ia akan selalu menjadi pemberi. Itu sebabnya mengapa Ia mengasihi orang-orang yang suka memberi.

Thursday, May 3, 2012

Memberi

Intan Regency, Garut
photo by sammy palit
Saat yang tepat untuk berbagi saat kita berkekurangan

Memberi dari kelebihan itu biasa dan siapapun dapat melakukannya, tapi memberi dari kekurangan? Hanya mereka yang berhati mulia, bersih dan mengerti tugasnya dihadapan Tuhan sebagai pemberi.

Memberi dari kelebihan, itu sangat mudah, karena tidak ada unsur korban disana, tapi memberi dari kekurangan? Harus benar-benar orang yang percaya bahwa kekayaan yang sejati itu sebenarnya dari seberapa besar kita memberi.

Wednesday, May 2, 2012

Kekayaan dari memberi

Sebuah aktivitas di sudut jalan
photo by sammy palit
Pada akhirnya, semua orang yang menyimpan harta hanya untuk diri sendiri, akan mati dalam keadaan yang miskin

Kekayaan yang sejati nampak bukan dari seberapa besar kita memiliki tetapi memberi. Semakin besar kita memiliki semakin besar jugalah tanggungjawab untuk memberi. Jadi, sebenarnya, bila Tuhan berkati kita dengan berkat yang melimpah, itu pertanda bahwa dengan limpah jugalah kita harus memberi.

Pada saatnya nanti, kita harus kembali kepadaNya dan mempertanggungjawabkan semua pemberianNya, pertanyaannya, apakah sesuai pemberian kita untuk sesama dengan pemberianNya kepada kita.

Thursday, December 8, 2011

Natal, semangat memberi

photo by phanie
Memberi pengampunan kepada mereka yang membenci
Memberi toleransi kepada mereka yang berbeda
Memberi hati kepada sahabat dan keluarga
Memberi pengabdian kepada negara
Memberi kebaikan kepada semua orang
Memberi hormat kepada diri kita sendiri

Sunday, December 4, 2011

Natal untuk selamanya

photo by iphone
Natal adalah saat yang tepat untuk memberi, karena natal itu sendiri berarti memberi

Kepada Adam Ia memberi kehidupan, taman Eden dan seorang istri.
Kepada Nuh Ia memberi bahtera, dimana air bah tidak dapat menenggelamkannya
Kepada Abraham Ia memberi Ishak, dimana melaluinya bangsa-bangsa besar dilahirkan
Dan kepada umat manusia Ia memberi Juruselamat, dimana dosa tidak lagi berkuasa atasnya.

Sunday, August 21, 2011

Memberi

Merah Putih
Photo by Sammy Palit
Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Kis. 20:35

Orang yang tangannya memberi lebih mulia daripada yang meminta. Semua orang mengakui kebenaran prinsip ini, tapi kenapa lebih banyak orang yang lebih suka minta bahkan minta-minta daripada memberi. Karna memang minta atau menjadi peminta-minta memberi kesenangan sendiri atau bahkan kepuasan bagi sebagian orang. Dan bila hal ini menjadi mental yang melekat maka hancurlah masa depan.

Karna Tuhan pun berpihak kepada orang yang suka memberi, dan bahkan Ia siapkan berkat yang berlipat-lipat ganda seperti yang dialami oleh seorang janda serta anaknya yang sedang menunggu mati karna kelaparan. Mereka hanya memiliki tepung segenggam dan minyak yang hanya bisa dipakai sekali dan habislah semuanya. Namun ketika ia berikan semua kepada Elia, nabi Tuhan, maka keajaiban terjadi. Mereka bukan hanya bisa melewati masa kelaparan tetapi juga hidup dalam kelimpahan berkatNya.

Sebaliknya, orang muda yang kaya, yang menolak memberi justru kehilangan sesuatu yang lebih berharga dari semua yang ia miliki, yaitu keselamatan.

Stop minta. Apalagi minta-minta, kecuali kepada Tuhan.

Saat memberi kita mengambil bagian dari sifat Tuhan, menjadi pemberi mengambil bagian dari kemuliaanNya.

Wednesday, July 6, 2011

Memberi dengan Iman

Memberi dengan pikiran adalah pamrih, memberi dengan hati adalah kasih dan memberi dengan iman adalah kuasa.

Dengan berbagi kebahagiaan kita menjadi sempurna. Dan berbagi berarti memberi sesuatu yang kita punya untuk menutupi kekurangan atau memperlengkapi orang lain.

Masalahnya apa yang menggerakkan kita untuk memberi, kalau sebatas logika maka dipastikan pemberian itu bersifat cari untung. Sebaliknya, pemberian yang digerakan oleh kasih justru penuh dengan pengorbanan, seperti pemberian seorang ibu kepada keluarganya. Dan yang terakhir adalah pemberian iman, seperti seorang janda di Sarfat yang memberi makanan terakhirnya kepada Elisa, seperti seorang ibu miskin yang memberi seluruh miliknya kepada Tuhan atau seperti Sadrakh, Mesak dan Abednego. Dan hasinya adalah keajaiaban.

Thursday, April 7, 2011

Tuhan memberi yang lebih besar

1 Raja-raja 17:1-16

Janda Sarfat dan anaknya hanya memiliki segenggam tepung dan sebuli minyak untuk satu kali makan dan setelah itu entah apa yang akan terjadi, yang pasti buruk, karna masa kelaparan hebat tengah terjadi di negerinya.

Pada saat yang sama, seorang hamba Tuhan datang dan minta makan, artinya makanan terakhirnya diminta untuk diberikan kepadanya. Sekarang pilihan berada di tangannya, untuk memberi, yang saat itu sangat berharga baginya, atau menyimpan miliknya untuk dirinya sendiri dan anaknya. Kebanyakan orang pasti akan memilih pilihan yang kedua. Karna bila dicerna dengan logika atau akal pikiran kita yang waras, sudah pasti pilihan yang kedualah yang benar.

Tetapi Janda ini tidak mempertimbangkan hal itu dengan akal tapi dengan iman. Ia tahu bila hambaNya datang untuk meminta sesuatu berarti Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang selalu lebih besar dari yang ia beri. Dan itu benar-benar terjadi.