Dari dalam penjara, dengan kaki terbelenggu dan punggung penuh luka bekas cemeti Romawi, Paulus dan Silas tidak berubah, tetap pada pendiriannya. Padahal karna kebenaran yang mereka yakini, mereka menderita seperti itu.
Ribuan tahun sebelumnya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, karna kebenaran yang sama telah membawa mereka kedapur api Nebukadnezar, dengan tujuh kali lebih panas dari api biasa. Sekalipun demikian mereka menolak berubah.
Kita harus seperti mereka, karna kebenaranNya dimana kita hidup dan diberkati adalah segalanya.
Kita boleh kehilangan semuanya, karna memang semuanya akan hilang pada waktunya, kecuali kebenaranNya yang tinggal tetap dan kekal. Memiliki kebenaranNya berarti memiliki segalanya.
Akhirnya yang tinggal hanya Kebenaran. Kebenaran Tuhan.
No comments:
Post a Comment